Di ruangan yang lebih besar,
kita duduk pada sudut-sudut yang berbeda,
sambil perlahan-lahan dierosi sunyi;
tapi mengapa ya aku terus merasa ruang ini masih terlalu sempit bagimu tanpa kau bilang begitu?
Pahitnya kenyataan, ruangan ini masih bisa lagi diekspansi.
Tapi aku tidak berani,
karena mungkin bila ya,
yang akan hilang bukan lagi kau,
tapi aku yang berdilema dengan rasa sayang.
Sebab aku tidak sepercaya itu pada angin.
Bagaimana mungkin kita bisa benar-benar mencintai seseorang apabila cinta hanya disampaikan lewat udara?
Kumpulan perasaan yang dikemas dalam perjalanan entah kemana; di kereta; di kamar tidur; dan di hati seseorang.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Biarkan Aku Tidur
Aku baru kehilangan ayahku di hari sabtu. Dan pagi ini ada keharusan kehilanganmu. Amarah dan kesedihan campur aduk, Bawah-atas, gigi rah...
-
Jam lima tiga puluh sore hari, rintik hujan kian buatku merenung. Yang membesit adalah tangisku yang pecah di pelukmu, dan yang membe...
-
Seorang di antara kamu dan saya, Terlalu sibuk mencari patahan pensil yang hilang. Dimana pada saat yang sama, Seorang di antara kamu ...
-
Hatiku ombak yang ricuh, menggaduh, bergemuruh. Namun matamu riak yang tenang, yang terus lekang, yang teguh saat pasang. Aku ingin b...
No comments:
Post a Comment