Saturday, June 16, 2018

#LateUp: Dari-Untuk

Hatiku ombak yang ricuh,
menggaduh, bergemuruh.

Namun matamu riak yang tenang,
yang terus lekang,
yang teguh saat pasang.

Aku ingin berenang di riak yang damai,
dan terjebak dalamnya selamanya.
Sambil berharap dinding-dindingnya kedap suara,
dan kau tuli sementara.
--sebab suara jantungku terlalu ricuh untuk bisa kuredam dan genggamku terlalu sempit untuk denyutnya yang berantakkan.

Aku mulai buyar, bersamamu
Tapi resah, absenmu.

Apa tujuan cinta memang hanya sebatas dibuat gusar oleh rindu dan pening oleh hipotesa-hipotesa tak pasti yang mungkin benar?

Ah, sialan.

No comments:

Post a Comment

Biarkan Aku Tidur

Aku baru kehilangan ayahku di hari sabtu. Dan pagi ini ada keharusan kehilanganmu. Amarah dan kesedihan campur aduk, Bawah-atas, gigi rah...