Hatiku ombak yang ricuh,
menggaduh, bergemuruh.
Namun matamu riak yang tenang,
yang terus lekang,
yang teguh saat pasang.
Aku ingin berenang di riak yang damai,
dan terjebak dalamnya selamanya.
Sambil berharap dinding-dindingnya kedap suara,
dan kau tuli sementara.
--sebab suara jantungku terlalu ricuh untuk bisa kuredam dan genggamku terlalu sempit untuk denyutnya yang berantakkan.
Aku mulai buyar, bersamamu
Tapi resah, absenmu.
Apa tujuan cinta memang hanya sebatas dibuat gusar oleh rindu dan pening oleh hipotesa-hipotesa tak pasti yang mungkin benar?
Ah, sialan.
Kumpulan perasaan yang dikemas dalam perjalanan entah kemana; di kereta; di kamar tidur; dan di hati seseorang.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Biarkan Aku Tidur
Aku baru kehilangan ayahku di hari sabtu. Dan pagi ini ada keharusan kehilanganmu. Amarah dan kesedihan campur aduk, Bawah-atas, gigi rah...
-
Jam lima tiga puluh sore hari, rintik hujan kian buatku merenung. Yang membesit adalah tangisku yang pecah di pelukmu, dan yang membe...
-
Seorang di antara kamu dan saya, Terlalu sibuk mencari patahan pensil yang hilang. Dimana pada saat yang sama, Seorang di antara kamu ...
-
Hatiku ombak yang ricuh, menggaduh, bergemuruh. Namun matamu riak yang tenang, yang terus lekang, yang teguh saat pasang. Aku ingin b...
No comments:
Post a Comment