Kesedihan adalah sahabat tersetia kedua setelah Tuhan.
Ia selalu duduk manis di beranda rumah dengan sabar,
lalu berangsur menguasaiku kelak di atas jam 22.
Dan pada dasarnya aku memanjakannya,
memupuk egoisme dalamnya,
membiarkannya menang dengan sendirinya.
Di pertengahan bulan Mei,
laki-laki itu muncul dan kesedihan pamit pulang.
dengar baik-baik, sayang.
--karena mungkin sekali saja kau dengar:
"Aku bahagia denganmu.
Denganmu, aku bahagia.
Aku, denganmu, bahagia.
Bahagia aku denganmu!
Bahagia denganmu, aku."
Ya, pada dasarnya bodoh dalam hal cinta,
kata-kata bahagia adalah kemutlakan dari percuma.
Karena di pertengahan bulan Juli,
kutemukan lagi sahabat tersetia keduaku setelah Tuhan,
duduk manis di beranda rumah sambil tersungging kecil.
"Selamat pulang ke rumah."
Kumpulan perasaan yang dikemas dalam perjalanan entah kemana; di kereta; di kamar tidur; dan di hati seseorang.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Biarkan Aku Tidur
Aku baru kehilangan ayahku di hari sabtu. Dan pagi ini ada keharusan kehilanganmu. Amarah dan kesedihan campur aduk, Bawah-atas, gigi rah...
-
Jam lima tiga puluh sore hari, rintik hujan kian buatku merenung. Yang membesit adalah tangisku yang pecah di pelukmu, dan yang membe...
-
Seorang di antara kamu dan saya, Terlalu sibuk mencari patahan pensil yang hilang. Dimana pada saat yang sama, Seorang di antara kamu ...
-
Hatiku ombak yang ricuh, menggaduh, bergemuruh. Namun matamu riak yang tenang, yang terus lekang, yang teguh saat pasang. Aku ingin b...
No comments:
Post a Comment