Aku menulis banyak;
dalam ruangan tak berbatas ini
ketika kusadari talinya mau lepas saja
dan baranya tidak lagi ada.
Aku menulis banyak;
dalam kertass-kertas kosong
ketika harinya lowong
dan kita sudah tidak banyak omong.
Aku menulis banyak;
dalam kereta menuju Sudimara
ketika ia memutuskan semua
dan menyudahi yang ada.
Tapi aku tidak menulis apa-apa.
Aku tidak pernah menulis apa-apa.
Saat awal ku jawab tanyanya;
aku juga cinta.
Betulkah secinta itu aku padanya,
bila cintapun tidak kutuang pada tinta?
Kumpulan perasaan yang dikemas dalam perjalanan entah kemana; di kereta; di kamar tidur; dan di hati seseorang.
Monday, October 22, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Biarkan Aku Tidur
Aku baru kehilangan ayahku di hari sabtu. Dan pagi ini ada keharusan kehilanganmu. Amarah dan kesedihan campur aduk, Bawah-atas, gigi rah...
-
Jam lima tiga puluh sore hari, rintik hujan kian buatku merenung. Yang membesit adalah tangisku yang pecah di pelukmu, dan yang membe...
-
Seorang di antara kamu dan saya, Terlalu sibuk mencari patahan pensil yang hilang. Dimana pada saat yang sama, Seorang di antara kamu ...
-
Hatiku ombak yang ricuh, menggaduh, bergemuruh. Namun matamu riak yang tenang, yang terus lekang, yang teguh saat pasang. Aku ingin b...
No comments:
Post a Comment