Tuesday, September 19, 2017

Terusik

Maumu apa lagi?
Cintaku sudah cukup pudar dimakan waktu.
Sempat aku bodoh menanti,
Namun kau kian sunyi, pun bersuara kau teriakkan “Pergi!
Jangan berani kembali.”

Aku terusik!
Pulang sudah, kau
--ke pondokmu, dan jangan tengok-tengok aku
Tatapanmu yang dulu mendebarkan,
Kini terlalu memuakkan.

Berhentilah, percuma.
Kalau memang cintaku yang kemarin mengetuk pintumu kini,
Oh, berdoalah, sayang.
Untuk lupa!

Karena aku takkan lagi ada.

No comments:

Post a Comment

Biarkan Aku Tidur

Aku baru kehilangan ayahku di hari sabtu. Dan pagi ini ada keharusan kehilanganmu. Amarah dan kesedihan campur aduk, Bawah-atas, gigi rah...