Tuesday, September 19, 2017

Celoteh Yang Pulang Jam Empat Sore

Aku muak dengan Jakarta.
Jakarta yang sempit namun begitu penuh.
Sesak, dan menusuk.

Yang melayang di udara mayornya bukan lagi O2,
tapi evaporasi keringat dan harum-harum busuk
--yaTuhan, Engkau saja enggan hirup wanginya!

Aku muak dengan Jakarta yang sering berteriak dan penuh makian RW dan B2.
Jakartaku yang penuh, tapi kian kopong.
Mengering, dan membusuk kah--otaknya?

Kepada Jakarta, jam 4 sore;
yang bising dengan klakson, dan langkah yang tergesa
yang panas oleh mesin, dan amarah yang tak redam

Bisakah sekali saja,
kita nikmati senja dalam sunyinya bayangan?

No comments:

Post a Comment

Biarkan Aku Tidur

Aku baru kehilangan ayahku di hari sabtu. Dan pagi ini ada keharusan kehilanganmu. Amarah dan kesedihan campur aduk, Bawah-atas, gigi rah...