Kian
makan, kian kenyang.
Kian
sayang,
Dengan
apa lagi kuredam?
Aku
hilang kata-kata setiap berusaha bicara
Bergelut
aku dalam sepi yang menyelinap di ruang kita
Memeluk
suaramu yang jarang terdengar tapi sering bicara
Bagaimana
bisa? Jangan garuk pelipismu.
Ia
pria yang bicara padaku dengan sunyi sebagai perantaranya
Namun
percaya tidak, selalu kusambut dengan telepati
Misterius, dan membingungkan.
Tidak mudah dicintai, tapi kolamnya penuh dengan
cinta.
Di tengah hamparan Bahasa kita yang sederhana,
Dan semua hal baik yang tidak pernah kusesali
Kita masih juga terasa jauh