Aku baru kehilangan ayahku di hari sabtu.
Dan pagi ini ada keharusan kehilanganmu.
Amarah dan kesedihan campur aduk,
Bawah-atas, gigi raham gemerutuk.
Aku mau merajuuuuuuuuuuuuuuuuk.
Aku mau teriak bajingan bangsat bangsat perasaan bangsat bajingan bangsat! sambil lutut sendiri kupeluk. Menangis meraung-raung sampai tembus ke pulau kapuk lalu tetangga bisik-bisik setan mana ini yang merasuk!
Tapi ternyata tidak ada lagi yang bisa keluar dari aku yang membusuk.
Tidak ada raung, tangis, dan yang pilu.
Tidak ada tenaga lagi untuk itu.
Cuma kantuk. Aku cuma mengantuk.
Kumpulan perasaan yang dikemas dalam perjalanan entah kemana; di kereta; di kamar tidur; dan di hati seseorang.
Monday, April 13, 2020
Wednesday, April 8, 2020
Bajingan Dilarang Masuk!
Aku lebih takut pada laki-laki berwajah baik yang bilang dia takut disakiti,
dibanding laki-laki yang birahinya tinggi, masuk perempuan sana-sini.
Karena serigala ya tetap serigala!
Serigala mana yang pura-pura berkawan dengan domba,
berpadang, makan rumput tapi tau-tau menerjang?
Ah.
Itu kau, bajingan!
dibanding laki-laki yang birahinya tinggi, masuk perempuan sana-sini.
Karena serigala ya tetap serigala!
Serigala mana yang pura-pura berkawan dengan domba,
berpadang, makan rumput tapi tau-tau menerjang?
Ah.
Itu kau, bajingan!
Subscribe to:
Comments (Atom)
Biarkan Aku Tidur
Aku baru kehilangan ayahku di hari sabtu. Dan pagi ini ada keharusan kehilanganmu. Amarah dan kesedihan campur aduk, Bawah-atas, gigi rah...
-
Jam lima tiga puluh sore hari, rintik hujan kian buatku merenung. Yang membesit adalah tangisku yang pecah di pelukmu, dan yang membe...
-
Seorang di antara kamu dan saya, Terlalu sibuk mencari patahan pensil yang hilang. Dimana pada saat yang sama, Seorang di antara kamu ...
-
Hatiku ombak yang ricuh, menggaduh, bergemuruh. Namun matamu riak yang tenang, yang terus lekang, yang teguh saat pasang. Aku ingin b...